Aliansi Ormas Islam Sumatera Utara Mengadakan acara Dialog Kebangsaan Hari Pahlawan Mengusung tema *Pahlawan Islam untuk Indonesia* Berlokasi di Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara.

Medan,Sumatra Utara, satunusaindonesia.com

Aliansi Ormas Islam Sumatera Utara

Mengadakan acara Dialog Kebangsaan Hari Pahlawan

Mengusung tema *Pahlawan Islam untuk Indonesia*

Berlokasi di Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara.

Dalam kesempatan itu hadir sebagai pembicara adalah :

1. Ust. Qosim Nurseha Dzulhadi, LC, MA

2. Nunu A Hamijaya, M,Pd

3. Dr. Al Chaidar, M.Si

Yang dimoderatori oleh Rahmad Gustin, SE.

Acara dibuka oleh Gubernur Sumatera Utara yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang, Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset dan Sumber Daya Alam (SDA) Bapak Agus Tripriyono. Dan penyerahan Buku Manajemen Masjid oleh Fosil dan Buku 1 Negeri 3 Proklamasi oleh Nunu A Hamijaya kepada Gubernur Sumatera Utara melalui beliau.

Dalam dialog tersebut Ust. Qosim Nurseha Dzulhadi, LC, MA mengingatkan perkataan seorang Orientalis bahwa ada 3 cara dalam menghancurkan Islam, yaitu ; 1. Hancurkan keluarganya, 2. Hancurkan pendidikannya dan 3. Hancurkan Marwah ulamanya.

Sementara Nunu A Hamijaya, M,Pd mengingatkan pernyataan Jurilina dalam buku Architect of Deception yaitu adanya 3 cara untuk melemahkan dan menjajah suatu negeri;

1. Kaburkan sejarahnya, 2. Hancurkan bukti-bukti sejarahnya, 

3. Putuskan hubungan dengan leluhurnya.

Dan narasumber lain yaitu Al Chaidar memberikan paparan fakta sejarah bahwa banyak tokoh-tokoh republik yang ditetapkan sebagai pahlawan namun faktanya adalah pengkhianat dengan berkolaborasi bersama kekuatan kolonial dan imperialis. 

Sementara banyak tokoh-tokoh Islam yang telah melawan imperialisme dan kolonialisme justru dianggap sebagai pemberontak dan bukan pahlawan. Seperti Tengku Daud Beureuh, Kahar Muzakar, dan SM. Kartosoewirjo.

Acara selesai menjelang waktu sholat Dzuhur tiba dan diselingi dengan foto bersama./red