Ticker

12/recent/ticker-posts

KEISTIMEWAAN MANUSIA

Penulis : Abu Khifnillah


Manusia dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah yang lainnya, memiliki berbagai keistimewaan, antara lain :

1. Makhluk paling mulia

Manusia adalah ciptaan Allah yang peling mulia, ini tersirat dalam Al-Qur'an :

وَلَـقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْۤ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَا لْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًا

"Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak-cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna."

(QS. Al-Isra' 17: Ayat 70)

Kandungan ayat ini ialah tentang dimemuliakannya anak keturunan Adam dengan diberikannya akal pikiran dan kebebasan dalam berkehendak,  dan telah ditundukkan bagi manusia segala sarana yang mengangkut mereka di daratan berupa hewan tunggangan dan alat transportasi, serta menundukkan sarana yang mengangkut mereka di lautan berupa kapal-kapal. 

Manusia diberikan keunggulan dengan akalnya sehingga dapat memanfaatkan banyak ciptaan  Allah yang lain, demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan masih banyak lagi kelebihan-kelebihan lainnya yang layak untuk disyukuri.

2. Paling baik bentuk kejadiannya

Sebagaimana dalam Al-Qur‘an :

لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِ نْسَا نَ فِيْۤ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ

"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,"

(QS. At-Tin 95: Ayat 4)

Pada ayat-ayat sebelumnya Allah bersumpah, untuk menegaskan bahwasanya Allah menciptakan manusia di atas bentuknya yang paling baik. Diantara bukti manusia diciptakan dalam bentuk yang paling indah adalah manusia diciptakan dalam bentuk tegak apabila berdiri. Berbeda dengan hewan, yang pada umumnya mereka berjalan bungkuk atau seakan-akan merunduk. Baik itu hewan berkaki dua ataupun berkaki empat. Ini sekaligus bantahan terhadap teori evolusi Darwin yang meyakini bahwasanya manusia itu asalnya hasil perubahan dari kera(monyet). Karena seandainya teori evolusi itu benar niscaya kera(monyet) sekarang bentuknya berbeda dari kera(monyet) yang dahulu. Kenyataannya tidak ada perbedaan antara monyet ratusan atau ribuan tahun yang lalu dengan monyet yang sekarang. Oleh karena itu pemahaman seperti ini adalah pemahaman yang keliru dan menyesatkan, karena sesungguhnya manusia sejak awalnya diciptakan yaitu Nabi Adam sudah dalam bentuk yang terbaik.

Diantara bukti lain kebaikan bentuk manusia  ialah bahwa manusia makan dengan tangan. Berbeda dengan kebanyakan hewan, apabila mereka makan maka langsung dengan mulutnya. Tangan manusia bisa difungsikan untuk berbagai hal yang tidak bisa dilakukan oleh hewan.  Demikian juga manusia memiliki lisan yang menakjubkan bisa mengungkapkan berbagai macam hal, lain halnya dengan hewan. Selain itu, tidak ada hewan yang memiliki wajah rupawan dan tubuh yang indah seperti manusia. Ini menunjukkan akan sempurnanya penciptaan manusia.

Bahkan sebagian ulama -seperti Ibnul ‘Arabi- menjelaskan sisi lain dari kesempurnaan manusia, yaitu bukan hanya dari sisi bentuk anggota tubuh, bahkan juga dari sisi akhlak dan sifat. Ibnul ‘Arabi rahimahullah berkata :

لَيْسَ لِلَّهِ تَعَالَى خَلْقٌ هُوَ أَحْسَنُ مِنْ الْإِنْسَانِ، فَإِنَّ اللَّهَ خَلَقَهُ حَيًّا عَالِمًا، قَادِرًا، مُرِيدًا، مُتَكَلِّمًا، سَمِيعًا، بَصِيرًا، مُدَبِّرًا، حَكِيمًا، وَهَذِهِ صِفَاتُ الرَّبِّ، وَعَنْهَا عَبَّرَ بَعْضُ الْعُلَمَاءِ، وَوَقَعَ الْبَيَانُ بِقَوْلِهِ: «إنَّ اللَّهَ خَلَقَ آدَمَ عَلَى صُورَتِهِ»، يَعْنِي عَلَى صِفَاتِهِ الَّتِي قَدَّمْنَا ذِكْرَهَا

“Tidak ada ciptaan Allah yang lebih indah daripada manusia. Sesungguhnya Allah menciptakannya hidup, berilmu, berkehendak, berbicara, mendengar, melihat, mengatur, bijak, dan ini semua adalah sifat-sifat Rabb. Dan inilah yang sebagian ulama mengungkapkannya dengan perkataannya : “Sesungguhnya Allah menciptakan Adam atas bentukNya” yaitu atas sifat-sifatNya yang telah lalu penyebutannya” (Ahkaamul Qur’aan 4/415)

3. Diberi tanggung jawab Amanah

Ketika manusia diciptakan oleh Allah dengan kebaikan dan kelebihannya, tentunya Allah juga memiliki tujuan dan maksud atas penciptaan manusia tersebut. Allah memberi amanah kepada manusia untuk dipertanggung jawabkan sebagai ujian bagi manusia, dan manusia tidak akan dirugikan dalam pertanggung jawabannya.

Hal itu sebagaimana dijelaskan dalam firmanNYA berikut ini :

يَوْمَ تَأْتِيْ كُلُّ نَفْسٍ تُجَا دِلُ عَنْ نَّفْسِهَا وَتُوَفّٰى كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ

"(Ingatlah) pada hari (ketika) setiap orang datang untuk membela dirinya sendiri dan bagi setiap orang diberi (balasan) penuh sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya, dan mereka tidak dizalimi (dirugikan)."

(QS. An-Nahl 16: Ayat 111)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga berfirman:

اِنَّا عَرَضْنَا الْاَ مَا نَةَ عَلَى السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ وَا لْجِبَا لِ فَاَ بَيْنَ اَنْ يَّحْمِلْنَهَا وَاَ شْفَقْنَ مِنْهَا وَ حَمَلَهَا الْاِ نْسَا نُ ۗ اِنَّهٗ كَا نَ ظَلُوْمًا جَهُوْلًا 

"Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh,"

(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 72)

Dan amanah yang dimaksud ialah tugas-tugas yang telah disyari'atkanNYA bagi manusia, yaitu tugas  iqomatuddiin.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

شَرَعَ لَـكُمْ مِّنَ الدِّيْنِ مَا وَصّٰى بِهٖ نُوْحًا وَّا لَّذِيْۤ اَوْحَيْنَاۤ اِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهٖۤ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى وَعِيْسٰۤى اَنْ اَقِيْمُوا الدِّيْنَ وَ لَا تَتَفَرَّقُوْا فِيْهِ ۗ كَبُـرَ عَلَى الْمُشْرِكِيْنَ مَا تَدْعُوْهُمْ اِلَيْهِ ۗ اَللّٰهُ يَجْتَبِيْۤ اِلَيْهِ مَنْ يَّشَآءُ وَيَهْدِيْۤ اِلَيْهِ مَنْ يُّنِيْبُ

"Dia (Allah) telah mensyariatkan kepadamu agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan 'Isa, yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah-belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada agama tauhid dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya bagi orang yang kembali (kepada-Nya)."

(QS. Asy-Syura 42: Ayat 13)

Semoga kita bisa mensyukuri keistimewaan yang Allah berikan, dengan menjalankan amanah yang telah Allah berikan kepada kita .

Aamiin..... 🤲

و الله اعلم .....

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Sayangnya banyak orang yang mengaku beriman (Sholat Zakat Puasa Haji dll) ,Tetapi mereka masih menginginkan ketetapan hukum kepada thaghut,

    BalasHapus

selalu santun dan layak dibaca