Ticker

12/recent/ticker-posts

Ungkapan KH. Suryana Nurfatwa tentang Masjid Nurul Ikhlas Cihampelas yg dikaitkan sebagai Cagar budaya

 Bandung satunusaindonesia.com



Masjid Nurul Ikhlas Cihampelas dibangun diatas tahun 2011.


Masjid Nurul Ikhlas Cihampelas merubah fungsi rumah jadi masjid.

Jika bangunan itu merupakan Cagar budaya berarti pelaku perubahan itu yg merubah bangunan Cagar budaya.

Dan Pemerintah juga bersalah karena tidak melakukan penjagaan dan pemeliharaan terhadap bangunan cagar budaya tsb.

Setahu Saya rumah itu rumah pak Hadi Winarso pegai Kereta api  yang seterusnya dihuni keturunannya.

Seterusnya bangunan itu dipakai kantor pengacara Kodar Faisal dan pak Kodar itulah dengan kesepakatan bu Yuni salah seorang cucu pak Hadi Winarso membuat tempat shalat dibagian belakang bangunan itu yg selanjutnya disebut masjid Nurul Ikhlas Cihampelas padahal layaknya mushalla.

Ketua DKM ditunjuk Hari Nugraha dan Saya sendiri pada perjalanan selanjutnya jadi Dewan pembina.

Pak Kodar pindah dari tempat itu karena ada masalah maka bangunan bekas pak Kodar dipakai masjid Nurul Ikhlas Cihanpelas pindah dari belakang.

PT KAI menguasai dan merubah tempat tsb karena faktanya pemilik tanah tsb, banyak memang yg mengaku pemilik tanah itu, tapi tidak bisa membuktikan administrasi kepemilikannya.

Orang Cihampelas ke tempat tsb suka menyebut mes kereta api karena ditanah tsb ada beberapa  bangunan rumah yg dihuni para pekerja kereta api termasuk pak Hadi Winarso.

Jika itu Cagar budaya mengapa pemerintah tidak merawat sejak dulu ?

Dan adanya masjid Nurul Ikhlas Cihampelas niatnya supaya bangunan itu  kalau sudah dipakai masjid tidak ada yg berani menyerang karena sebelumnya ada sekelompok preman Ambon suruhan Husen Lumanta yg mengaku pemilik tanah itu yg menyerang dan menghancurkan salah satu bangunan yg berdiri disana.

Maka masjid Nurul Ikhlas Cihampelas bukan Cagar budaya.

Sekarang ditanah tsb meski bergeser ke nelakang tepat dibelakang indomaret sudah 1 tahun berdiri masjid Daarussalaam Cihampelas dan dirawat oleh Komunitas Pagar Aqidah, meski baik PT KAI maupun indomaret setelah membangun masjid tsb tidak ada kepeduliannya.

Pagar Aqidah terus merawat masjid Daarussalaam, silahkan yang bertikai selesaikan secara hukum. 

Suryana Nurfatwa

Ketua Umum Markas Komando Pusat Pagar Aqidah dan Ketua DKM Daarussalaam

Posting Komentar

0 Komentar