Bagian I
Nunu A Hamijaya
Sejarawan Publik-Peneliti Sejarah pada Pusat Studi Sunda/
Calon Peserta The Lingling Wiyadharma Fellowship Program - Leiden University
Pengantar
Awal perkenalan kami dengan IMAM M. JOBAN (Imam MJ) melalui whatsap (WA) pribadi setelah memperolehnya dari sahabat kami KANKAN ABDURACHMAN (KB PII Asal Canjur) yang tengah mengikuti Muktamar IMSA-MISG 2022 will be held on December 23-27, 2022 at DoubleTree by Hilton Hotel Boston North Shore. Saat itu, saya tengah menyelesaikan buku berjudul MAJELIS MUJAHIDIN : Menuju Indonesia Bersyariah. Untuk keperluan itu, saya meminta Imam MJ untuk memberikan endorsement-nya. Tak disangka-sangka, beliau menyanggupi dan mengirim tulisannya. Alhamdulillah, pada medio Februari 2023 buku itu sudah selesai diterbitkan dan dicetak.
Bagaimana agar buku itu sampai ke tangan beliau? Maka, saya berkonsultasi dengan Ustad Imam MJ, beliau meminta saya menemui adiknya di Bandung. USTAD SAID JOBAN. Keluarganya adalah asli Purwakarta-Sunda. Ternyata, nama JOBAN adalah juga nama Toko Buku dan Kitab yang terkenal di Cicaheum Bandung. Maka, bertemulah kami dengan Ust. Said Joban dikediamannya. Kata beliau, buku-buku ini akan dibawanya ke MEKAH-MADINAH. Saat umroh dan bertemu dengan Ust, Imam MJ di sana.Kira-kira katanya bulan Maret 2023.
Qodarulloh, rencana itu Allah perjalankan sehingga beberapa hari yang lalu, Ustad Imam MJ mengirim foto dirinya dengan 2 buku karya kami, yaitu Majelis Mujahidin : Menuju Indonesia Bersyairah (2023) dan 1 Negeri 3 Proklamasi (2022) dengan latar Masjid Nabawi. Masya Alloh. BUkan main gembiranya hati saya. Buku itu sudah sampai ditangannya. Ada satu hal yang belum terlenuhi, yaitu bertemua langsung dengan beliau di Indonesia atau di Amerika!
*******
Di Amerika Serikat, angka islamofobia tertinggi terjadi di bawah kepemimpinan Donald Trump. Kata – kata Trump sejak kampanye pemilihan presiden tahun 2015 seperti, “Islam hates US”, atau “penghentian total dan menyeluruh Muslim memasuki Amerika Serikat sampai perwakilan negara kita dapat mengetahui apa yang sedang terjadi” membuat kaum anti Islam semakin punya legitimasi untuk menyerang Islam. Pew Research Center (2017) menyebutkan bahwa serangan terhadap Muslim tahun 2016 di era Trump meningkat sebanyak 127 kali lebih banyak dibanding pasca peristiwa 9/11 WTC yang berjumlah 93 kali (Kishi, 2017).
Nationalgeographic.co.id menyatakan —Saat ini diperkirakan 3,45 juta Muslim di Amerika Serikat hidup dalam iklim permusuhan. Keyakinan merek terdistorsi oleh ekstremis yang kejam di satu sisi dan gerakan anti Muslim di sisi lain. Permusuhan juga dipicu oleh retorika anti Muslim yang dipertontonkan para pengamat, politisi konservatif termasuk pemerintahan. (Sumber Ricky Jenihansen - Rabu, 13 April 2022.
Namun demikian, komunitas Muslim di Amerika Serikat ternyata terus bertumbuh dan berkembang pesat meski sering disalahpahami. Bahkan, populasi Muslim di Amerika Serikat diperkirakan akan menjadi kelompok agama terbesar kedua di Amerika Serikat, setelah Kristen, menurut survei Pew Research Center.Pada 2050, populasi Muslim Amerika Serikat akan mencapai 8,1 juta orang atau 2,1 persen dari total populasi.
*****
Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih dari Partai Demokrat, Joe Biden sempat mengutip hadis Nabi Muhammad SAW dalam sebuah pertemuan yang dilakukan secara daring. Dalam acara online yang dipandu oleh Emgage Action, Biden memuji Islam dan mengatakan Islam adalah salah satu agama terbaik. Ia pun lantas mengutip hadist Nabi Muhammad SAW dalam konferensi tersebut
"Siapapun di antara kamu melihat kesalahan, biarkan dia mengubahnya dengan tangannya," ujarnya mengutip hadist dari Nabi Muhammad SAW seperti dilansir dari The Islamic Information, Minggu (8/11/2020).
Kebijakan politik Joe Biden adalah menghapus "Muslim Travel Ban" Biden menghapus larangan perjalanan ke AS dari Suriah, Iran, Sudan, Libya, Somalia, Yaman, Eritrea, Nigeria, Myanmar, Kyrgyzstan, dan Tanzania. Departemen Luar Negeri juga diinstruksikan untuk mulai membuka kembali aplikasi visa untuk negara-negara tersebut.
Joe Biden pada Sidang Umum PBB, pada 15 September 2021 menyatakan dukungan terhadap proses perdamaian Palestina-Israel ,dan mendukung Palestina sebagai negara merdeka sebagai solusinya.
Baru-baru ini, Menteri Luar Negeri AS ANTHONY BLINKEN nenperingati Hari Internasional Perangi Islamphobia pertama (15/3/2023) setelah Perserikatan Bangsa -bangsa menetapannya tahun 2022.
Senator Ilham OMar muslimah yang meloloslan UU Anti Islamphobia di AS. |
ILHAN OMAR adalah wanita (muslimah) anggauta perlemen AS dari Minnesota.Pada bulan Juni 2021 Ilhan Omar, sebagai anggota DPR yang bermitra dengan Menteri Luar Negeri, mengatakan kepada Blinken, dalam suatu rapat, agar melakukan cara yang adil dalam melihat korban kekerasan, baik yang dilakukan Amerika, Israel, Taliban dan Hamas.
Puluhan tahun Amerika mengendalikan isu terorisme. Dengan sponsor yang besar, seluruh dunia Islam di teror dengan stigma teroris. Dengan tema deradikalisasi. Untuk kepentingan hegemoni dan dominasi, Amerika menciptakan terorisme dan sekaligus anti terorisme.
Di era Joe Biden ini, Amerika melihat Islam harus dirangkul. Menteri Luar Negeri Amerika, dalam pidatonya di Universitas Indonesia, sangatlah jelas, bahwa Amerika a kan bersekutu baik dalam hubungan antara negara maupun antar masyarakat, sepanjang usaha untuk membangun kehidupan masyarakat yang adil, bebas, demokrasi dan peduli lingkungan hidup di Indo-Pasifik.
Kemenlu AS - UU Anti Islamofobia ini akan dipakai sebagai cara pandang Global. Maknanya siapa saja yang Islamofobia adalah bagian dari pelanggaran HAM. Di dalamnya disebutkan, AS akan membentuk utusan khusus untuk memantau dan memerangi Islamofobia dan memasukkan kekerasan anti-Muslim yang disponsori NEGARA dalam laporan hak asasi manusia tahunan Deplu AS.
UU Anti Islamphobia yang disahkan AS dapat digunakan sebagai dasar hukum global pelanggaran HAM terhadap tindakan islamophobia di negera-negara lain, termasuk Indonesia.
Umat Islam Indonesia harus ia bisa memanfaatkan momentum ini bukan berarti Indonesia tunduk pada reorientasi politik Amerika trhadap Islam. Karena baru kali ini ada peluang mencairkan hubungan Islam dan barat.Pelajaran bagi Indonesia bahwa prinsip hukum tidak boleh diskriminasi, pelecehan, olok-olok atau intimidasi terhadap pemeluk agama (khususnya agama Islam yang menjadi sasaran islamofobia ).Di Indonesia kata-kata radikal, teroris Islam, pasukan jihad, negeri onta, penduduk gurun (kadrun ); senua kata-kata penghinaan . Cepat atau lambat harus dilindungi UU untuk memenangi islamofobia di Indonesia.
Moeflich H Hart M.A (Sejarawan UIN SGD Bdg) |
Pasca Taraweh, Kedai EsKaO, 27/03/2023
0 Komentar
selalu santun dan layak dibaca