Ticker

12/recent/ticker-posts

AL QURAN MEMBAWA PESAN DARI MASA DEPAN.

 

Bangsa Rum :  Antara  Rusia - China (Komunis)  atau Eropa-Amerika ( Salibis) ?

Oleh: Nunu A Hamijaya 


Al Quran membawa  pesan dari masa depan. Ini yang membedakan al Quran sebagai sumber otentik dari sejarah tentang kemanusian dan peradabannya. Kemenangan dan kekalahan dari suatu peperangan adalah pesan sejarah dari masa  depan yang al Quran sampaikan. Berbicara tentang masa lalu Adam sebagai khalifah fil ardhi,sejatinya membawa   pesan tentang masa depannya sebagai khalifah fil ardhi. Yang berbeda adalah tokoh-tokohnya yang menjadi adam-adam berikutnya.

QS ar Rum :  Sejarah Masa Depan  tentang  Rumawi Timur vs Parsia (Sasanid) 

Dalam al Quran , pesan masa depan terdapat  dalam sejarah Rum dan Parsi. Surah Ar-Rum ayat 1-4 khususnya pada ayat 2-4 ini menerangkan bahwa bangsa Romawi telah dikalahkan oleh bangsa Persia di negeri yang dekat dengan kota Mekah, yaitu negeri Syiria. Saat itu memang  terjadi peperangan antara Persia dan Romawi Timur pada (602-622) Masehi yang dimenangkan Persia.

Beberapa tahun kemudian setelah  mereka dikalahkan, maka bangsa Romawi akan mengalahkan bangsa Persia sebagai balasan atas kekalahan itu.Bangsa Romawi yang dimaksud dalam ayat ini ialah Kerajaan Romawi Timur yang berpusat di Konstantinopel, bukan kerajaan Romawi Barat yang berpusat di Roma. Sedangankan, Kerajaan Romawi Barat, jauh sebelum peristiwa yang diceritakan dalam ayat ini terjadi, sudah hancur, yaitu pada tahun 476 Masehi. Bangsa Romawi beragama Nasrani (Ahli Kitab), sedang bangsa Persia beragama Majusi (musyrik).

Buku Tetralogi Islam Bernegara 
Bagi yang berminat bisa tinggalkan
pesan di kolom komentar

Kekalahan bangsa  Romawi ini terjadi sebelum Nabi Muhammad hijrah ke Medinah. Mendengar berita ini, orang-orang musyrik Mekah bergembira, sedangkan orang-orang yang beriman dan Nabi bersedih hati.Lalu ayat ini turun untuk menerangkan bahwa bangsa Romawi yang kalah itu, akan mengalahkan bangsa Persia dalam waktu yang tidak lama, hanya dalam beberapa tahun lagi.

Sejarah mencatat bahwa tahun 622 Masehi, yaitu setelah tujuh atau delapan tahun kekalahan bangsa Romawi dari bangsa Persia itu, peperangan antara kedua bangsa itu berkecamuk kembali untuk kedua kalinya. Peperangan itu berlangsung dari tahun 622-624 Masehi, dan berakhir dengan  kemenangan bangsa Romawi.

Peristiwa perang antara dua adidaya itu bukan hanya peristiwa sejarah, tetapi peristiwa yang akan berulang kembali di masa depan. Siapakah Bangsa  Rum di akhir zaman saat ini?

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

“Kalian akan berdamai dengan kaum Rum dalam keadaan aman, kemudian kalian dan mereka akan memerangi suatu musuh. Dan kalian akan mendapatkan kemenangan serta harta rampasan perang dengan selamat. ….” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

Seperti apa Bangsa Romawi pada masa itu?  

Kekaisaran Romawi tumbuh dari Republik Romawi, yang didirikan pada 509 SM. Namun sebelum menjadi kerajaan, Romawi adalah sebuah negara Republik.Adalah Julius Caesar yang saat itu merupakan pemimpin militer dan politisi Romawi mengambil langkah dan mengubah Republik Romawi menjadi Kerajaan.Caesar menetapkan dirinya sebagai diktator Roma tetapi dibunuh pada tahun 44 SM. Dia kemudian digantikan oleh Mark Antony dan Oktavianus.

Namun, keduanya terlibat dalam perang saudara. Antony dikalahkan dan bunuh diri pada 30 SM. Tiga tahun kemudian, Oktavianus menjadikan dirinya kaisar Roma, mengubah negara tersebut menjadi monarki absolut.Pada 27 SM, Oktavianus menyatakan dirinya sebagai kaisar Roma pertama dan mengubah Republik Romawi menjadi sebuah kerajaan. Dia juga berganti nama menjadi Augustus.

Pusat Kekaisaran Romawi terletak di Italia, tetapi wilayahnya mencakup seluruh wilayah Mediterania, serta beberapa wilayah yang berdekatan di Eropa dan Asia.Tidak ada yang bisa memastikan berapa populasi Kekaisaran Roma pada saat itu, tetapi jumlahnya diyakini menjapai 60 juta.Kekaisaran terus berkembang setelah kematian Augustus pada tahun 14 M, dan mencapai puncak tertingginya pada tahun 117 M, pada masa pemerintahan Trajan.

Pada abad ke-4 M, Kekaisaran Romawi dipecah menjadi dua bagian, dan diperintah oleh dua raja wilayah. Bagian Timur yang berbahasa Yunani diperintah dari Kota Konstantinopel, di Turki modern.Perpecahan ini juga memainkan peran dalam runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat, sementara kekaisaran Romawi Timur bertahan sebagai Kekaisaran Bizantium hingga 1453 M.

Kekaisaran Bizantium berlangsung dari tahun 395 M hingga jatuhnya Kota Konstantinopel pada 1453 M. Pada puncaknya, Kekaisaran Bizantium menguasai seluruh wilayah Mediterania timur, termasuk Mesir, Yunani, Turki, dan Suriah.Selama abad pertengahan awal, Kekaisaran Bizantium adalah negara paling canggih dan kuat di Eropa.

Kekaisaran Romawi mungkin menjadi salah satu bangsa yang paling berpengaruh dalam sejarah. Hukum, arsitektur, teknik, dan sastra Romawi berpengaruh besar pada semua generasi dalam peradaban Eropa.Selain itu, bahasa resmi yang digunakan Bangsa Romawi merupakan bahasa Latin, yang menjadi induk dari beberapa bahasa di Eropa, seperti bahasa Spanyol, Portugis, Perancis, dan Italia.

Musa  Cerantonio dalam buku Which Nation Does Rum in The Ahadith of the Last Days Refer To?, Bangsa    Rum dalam Al-Quran merujuk pada KEKAISARAN BIZANTIUM. Nama itu diambil dari nama ibu kota mereka, yakni  Byzantion, yang kemudian dikenal dengan  KONSTANTINOPEL.

Bizantium merupakan kelanjutan dari Kekaisaran Romawi yang awalnya didirikan di kota Roma dan meluas ke sebagian besar Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Utara. Luasnya ukuran kekaisaran itu membuat wilayah  administratif dibagi menjadi dua.Satu wilayah bernama Kekaisaran Romawi Barat yang berbasis di Roma, sementara yang lainnya adalah  Kekaisaran Romawi Timur di Konstantinopel.Kemudian pada  476 M, Kekaisaran  Romawi Barat runtuh di tangan bangsa Jermanik. Hal ini membuat Kekaisaran Romawi hanya tinggal  Kekaisaran  Romawi  Timur.

Bangsa itulah yang dimaksud  oleh Al-Quran surat Ar-Rum ayat 2. Bangsa Rum adalah  Romawi Timur yang berpusat di Konstantinopel dan beragama Nasrani. Saat itu, bangsa Rum dipimpin oleh Flavius Heraclius Augustus atau  HERAKLIUS. Sejarah mencatat, Heraklius  di memimpin Kekaisaran Romawi pada 610 - 641 M.Sementara  menurut Dr. Abdullah dalam Tafsir Ibnu Katsir Volume 6, bangsa Romawi dalam Al-Quran merupakan keturunan AL-’ISH BIN ISHAQ BIN IBRAHIM. Mereka adalah BANI ASHFAR, keturunan Bani Israil yang memeluk agama Yunani.

Bangsa Rum di Akhir Zaman

Keberadaan bangsa Rum atau Bani Ashfar juga dikaitkan dengan peristiwa akhir zaman. Dalam buku Isa dan al-Mahdi di Akhir Zaman, Muslih  Abdul Karim menyebut kemunculan al-Mahdi diwali dengan adanya pertempuran antara umat Islam dan Bani Ashfar.

Awalnya, umat Islam dan Bani Ashfar bersekutu untuk melawan suatu musuh. Namun pada perjalanannya, Bani Ashfar mengkhianati perjanjian damai dan melawan umat Islam.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal, Rasulullah SAW bersabda:

“Wahai Auf, ada enam perkara sebelum terjadi Kiamat; kematian Nabi kalian, penaklukan Baitul Maqdis, kemudian kematian massal akibat wabah penyakit qu’as seperti kambing terkena penyakit qu’as,Harta benda berlimpah sehingga apabila seseorang diberi gaji seratus dinar maka ia akan kesal, kemudian Bani Ashfar datang kepada kalian di bawah 80 bendera di mana setiap benderanya menghimpun 12 ribu pasukan.”

Sementara dalam kitab Al-Mustadrak ‘ala ash-Shahihain, terdapat sebuah hadis yang menjelaskan lebih rinci mengenai pertempuran tersebut. Rasulullah SAW bersabda:

“Kamu akan berdamai dengan bangsa Rum dalam keadaan aman, kemudian kamu dan mereka kan memerangi suatu musuh dari belakang mereka. Dan kamu akan menang, mendapatkan harta perampasan, dan pergi dengan selamat hingga tiba di sebuah padang rumput yang luas dan berbukit-bukit.Maka seorang laki-laki dari kaum salib mengangkat tanda salib seraya berkata,‘Salib telah menang.’ Lalu seorang laki-laki dari kaum Muslim berkata,‘Sebaliknya Allah-lah yang menang.’

Lalu keduanya bergulat di antara mereka, lalu orang muslim itu cepat meraih salib mereka lalu memecahkannya. Kemudian orang-orang Rum itu menyambar pecahan salib itu dan membunuhnya.

Kemudian orang-orang Muslim menyambar senjata-senjata mereka dan berperang. Lalu Allah ‘Azza wa Jalla memuliakan sisa kaum Muslimin itu dengan kesyahidan.

Lalu orang-orang Rum berkata kepada teman Rum itu,‘Kami telah membalaskanmu terhadap orang Arab itu.’ Lalu mereka berkhianat, menghimpun kekuatan dan mendatangi kalian di bawah 80 bendera di mana di bawah tiap-tiap bendera terdapat 12 ribu tentara.”

Dari perang tersebut, umat Islam mengalami kekalahan dan mencari perlindungan ke Ka’bah. Saat itu datanglah pasukan kiriman dari arah Syam untuk mengejar mereka, namun Allah membenamkan pasukan itu di padang pasir bernama Baida’.Saat itulah kemudian Allah memberikan pertolongan dengan munculnya sosok pemimpin yang adil. Ialah al-Mahdi yang menjadi salah satu pertanda datangnya Hari Kiamat.

SIAPA sebenarnya kaum Rum yang disebutkan oleh Rasululah saw? 

Syehk Imran Hosein mengatakan: “Nabi Muhammad saw telah mengatakan bahwa’ Kamu akan bersekutu dengan Rum’.Rum dalam Al Qur’an mudah untuk diidentifikasi. Itu adalah   ‘Gereja   Kristen Ortodoks Timur’; yang mendirikan Kekaisaran Bizantium dengan Konstantinopel sebagai ibukota. Kekaisaran  Bizantium  telah  menghilang hari ini, tapi ‘Gereja Kristen Ortodoks Timur ‘ tidak.Pertanyaan berikutnya, dimana  bisa   menemukan   kaum Rum, di mana ‘Gereja Kristen Ortodoks Timur ‘ saat ini? Mayoritas penganut  Gereja  Ortodoks Timur berada di kawasan Balkan dan Rusia seperti di negara Belarusia, Bulgaria, Rumania, Serbia, Ukraina dan Rusia. Sehingga, inilah beberapa negara yang eksistensinya GEREJA ORTODOKS TIMURNYA itu, dapat wewenang diakui secara politik mewakili Kekristenan Rum.

Bangsa Rum adalah Eropa - Amerika  

Mari kita baca hadits tersebut:

 “Kalian (kaum muslimin) akan mengadakan perdamaian dengan Bangsa Rum dalam keadaan aman. Lalu kalian akan berperang bersama mereka melawan suatu musuh di belakang mereka. Maka kalian akan selamat dan mendapatkan harta rampasan perang. Kemudian kalian akan sampai ke sebuah padang rumput yang luas dan berbukit bukit. Maka berdirilah seorang laki laki dari KAUM RUM lalu ia mengangkat tanda Salib dan berkata, ‘SALIB TELAH MENANG’. Maka datanglah  kepadanya seorang lelaki dari kaum muslimin, lalu ia membunuh laki laki Rum tersebut. Lalu kaum Rum berkhianat dan terjadilah peperangan, dimana mereka akan bersatu menghadapi kalian di bawah 80 bendera, dan di bawah tiap tiap bendera terdapat dua belas ribu tentara.” [HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah]

Hadits ini menjelaskan bahwa antara umat Islam dengan Bangsa Rum akan dilakukan sebuah perjanjian damai dalam keadaan aman. Tujuannya adalah sama-sama untuk memerangi suatu musuh. Jika hadits di atas dan fenomena Amerika mulai meninggalkan Israel dalam isu Palestina  di atas kita tarik ke dalam gejolak yang terjadi di bumi Suriah atau Syam, maka nampaknya memang sangat terkait. Sebab, Hadits Rasulullah Saw menyebut  bahwa Syam adalah lokasi peperangan  akhir zaman. Apalagi, jelas  bahwa saat ini di dunia terdapat dua kutub kekuatan besar, yaitu Rusia-Iran-China versus Amerika-Eropa.

Pertanyaannya adalah, siapakah Rum dalam hadits di atas dimana umat Islam akan berdamai dengannya? Dengan siapakah umat Islam akan berdamai, atau dengan kata lain, siapakah yang dimaksud dengan Rum? Koalisi Rusia-Iran-China, atau Amerika-Eropa?

Untuk menjawab pertanyaan ini, jika kita kaitkan Rum dalam hadits di atas dengan Romawi yang juga disebutkan dalam hadits lainnya, yaitu Romawi yang Ibukotanya di Roma (Italia/Vatikan). Sementara Italia saat ini berada dalam koalisi NATO yang Amerika termasuk di dalamnya. Jadi, jawabannya Rum itu adalah koalisi Eropa – Amerika. Sebab, koalisi Rusia-China sebagaimana dipahami adalah tidak termasuk dalam blok NATO. Dengan kata lain, koalisi  Rusia dan China bukan Rum. Apalagi,  Rusia  yang terkenal sebagai negara komunis, begitu juga China, sama sekali tidak   merepresentasikan sebagai Rum yang dikenal sebagai kekuatan Nasrani.

Jadi, Rum yang dimaksudkan dalam hadits di atas   adalah bangsa Eropa-Amerika. Dengan mereka lah umat Islam akan berdamai. Pertanyaan berikutnya, siapakah yang akan diperangi koalisi umat Islam – bangsa Rum ? Jika memperhatikan dua blok dunia saat ini, yaitu blok Eropa-Amerika dan blok China-Rusia, dapat disimpulkan bahwa yang akan diperangi oleh koalisi umat Islam  Bangsa Rum adalah koalisi China-Rusia.

Malam  Sabtu, Kedai Es Kao, 12 Mei 2023

Posting Komentar

0 Komentar