IPM (Indeks Pembangunan Manusia) kita juga meningkat, dari 72,73 poin, sekarang sudah 73,14 poin," jelasnya.
Menurut Kang DS , peningkatan IPM Kabupaten Bandung berasal dari sektor kesehatan, pendidikan dan daya beli.
"Nah ini kenapa sektor daya beli meningkat, karena kita ada program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan," ujarnya.
"Mudah-mudahan dari kesemuanya ini, Semoga kita lebih semangat, lebih bisa mengimplementasikan apa yang menjadi cita-cita para pendahulu kita dan juga kita akan terus ikut melakukan inovasi dan terus melanjutkan pembangunan di Kabupaten Bandung yang kita cintai ini," imbuh Bupati Bandung.
Dadang Supriatna mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah bekerja sama dengan baik. "Saya kira tanpa ada bantuan dari masyarakat, mustahil semua program bisa selesai Terutama dalam hal peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bandung, yang asalnya Rp 960 miliar pada tahun 2021 lalu dan tahun 2022 sudah mencapai Rp 1,237 triliun. "Ini artinya, aktivitas masyarakat sangat luar biasa," ujarnya.
Menurutnya, Pemkab Bandung harus terus berkomitmen untuk memperbaiki kinerjanya dan harus terus melakukan inovasi.
"keduanya bagaimana transaksi jual beli bisa terus berjalan. Ini semua diawali melalui proses perizinan. Saya kira bahwa tanpa adanya kebersamaan, antara pemerintah daerah dengan masyarakat, saya yakin tidak akan selesai," ujarnya.
Dikatakannya, pola program pentahelix yang dijalankan saat ini sangat luar biasa. "Perannya semua masyarakat, perannya pemerintah, perannya pengusaha, perannya media, ini sangat erat hubungannya sehingga saya meyakini dengan kekompakan, kegotongroyongan maka pembangunan di Kabupaten Bandung akan terus meningkat. Insya Allah dengan 13 program strategis yang dilakukan saat ini akan membawa Kabupaten Bandung ini ke arah yang lebih baik lagi," pungkasnya. (Sumber : Pemkab Bandung/Red.)
0 Komentar
selalu santun dan layak dibaca