Ticker

12/recent/ticker-posts

TADABBUR ALQUR'AN (Sebuah prinsip pilihan hidup bagi muslim sejati)

 مجلس العلم التَّوْبة:
📖 KAJIAN ILMIYAH 📖
MAJELIS ILMU AT TAUBAH
----★★★------★★★------★★★-------
📖 TADABBUR ALQUR'AN
(Sebuah prinsip pilihan hidup bagi muslim sejati)
oleh:
     abu usamah nur irhab

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.

وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ 

TADABBUR ALQUR'AN

_(Sebuah prinsip pilihan hidup bagi muslim sejati)

 بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. اما بعد....

Pada pembahasan kali ini akan membawakan sebuah tema yaitu tadabbur Al Qur'an. Sebuah prinsip pilihan hidup bagi muslim sejati.  Menjadi muslim sejati sudah seyogyanya harus selalu mentadabburi Al Qur'an dalam kehidupan dunia ini. Agar hidup di dunia ini mendapat petunjuk dan tidak menyimpang dari jalan Allah سبحانه وتعالى . 

Berikut ini adalah ayat-ayat yang mendorong kita untuk tadabbur Al-Qur’an.

Ayat pertama:

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran?* Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.”

📚 (QS. An-Nisaa’: 82)

Ayat kedua:

كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ

"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.”

📚 (QS. Shad: 29)

Ayat ketiga:


أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?”

📚 (QS. Muhammad: 24)

Pada pembahasan ini akan membahas Qs. Muhammad ayat 24.

Alloh Azza Wa Jalla berfirman:


أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci ?

📚 [Surah Muhammad (47:24)]

Apakah mereka yang berpaling dari Kitab Allah itu tidak mau mencerna Kitab Allah tersebut serta merenungkannya dengan sebenar-benarnya? Andai mereka mau merenungkannya, tentu al-Quran akan menunjukkan mereka pada semua kebaikan dan mengingatkan mereka dari semua keburukan serta tentu hati mereka akan dipenuhi keimanan dan keyakinan, menyampaikan mereka pada harapan tertinggi serta karunia yang paling mahal, akan menunjukkan kepada mereka jalan yang mengantarkan mereka kepada Allah ﷻ, surga Allah ﷻ serta menunjukkan mereka hal hal yang dapat menyempurnakannya, dan sebaliknya hal hal yang dapat merusaknya, menjelaskan kepada mereka jalan yang bisa menyampaikan ke neraka dan akan diingatkan dari segala sesuatu yang harus diwaspadai. Dengan merenungkan al-Quran, mereka akan mengenal Rabb mereka, nama-nama, sifat-sifat serta kebaikan Allah ﷻ, tentu mereka akan diberi rasa rindu untuk mendapatkan pahala yang agung serta menanamkan rasa takut dari siksaan yang menghinakan dalam diri mereka. 

{أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا}

 " Ataukah hati mereka terkunci,"_ artinya, hati mereka telah terkunci karena mereka berpaling, lalai dan menentang al-Qur`an, sampai hati mereka dikunci sehingga kebaikan tidak bisa masuk selamanya? Dan inilah realitanya.

📚 (Tafsir As Sa'di Qs. Muhammad:24)

Pelajaran yang dapat di ambil dari ayat di atas adalah:

Bahwa hidup di dunia itu ada 2 pilihan. Apa pilihan itu...?

1⃣ Dalam hidupnya Selalu mentadabburi Al-Qur'an. Jika tidak mentadabburi Al Qur'an.

2⃣ Hatinya akan terkunci mati. (Tidak akan bisa melihat kebenaran).

Apa makna Tadabbur Al-Qur'an?

Imam Ibnu Katsir رحمه اللَّه mendefinisikan tadabbur sebagai berikut:

التَّدَبُّرُ هُوَ : (( تَفَهُّمُ مَعَانِى أَلْفَاظِهِ ، وَ التَفَكُّرُ فِيْمَا تَدُلُّ عَلَيْهِ آيَاتُهُ مُطَابَقَةً ، وَ مَا دَخَلَ فِى ضَمْنِهَا ، وَ مَا لاَ يَتِمُّ تِلْكَ الْمَعَانِى إِلاَّ بِهِ ، مِمَّا لَمْ يَعْرُجِ اللَّفْظُ عَلَى ذِكْرِهِ مِنَ اْلإِشَارَاتِ و التَّنْبِيْهَاتِ ، وَ انْتِفَاعُ الْقَلْبِ بِذَلِكَ بِخُشُوْعِهِ عِنْدَ مَوَاعِظِهِ ، وَ خُضُوْعِهِ لأَوَامِرِهِ ، وَ أَخْذِ الْعِبْرَةِ مِنْهُ 

Tadabbur ialah : memahami makna lafal-lafal Al-Qur’an, dan memikirkan apa yang ayat-ayat Al-Qur’an tunjukkan tatkala tersusun, dan apa yang terkandung di dalamnya, serta apa yang menjadikan makna-makna Al-Qur’an itu sempurna, dari segala isyarat dan peringatan yang tidak tampak dalam lafal Al-Qur’an, serta pengambilan manfaat oleh hati dengan tunduk di hadapan nasehat-nasehat Al-Qur’an, patuh terhadap perintah-perintahnya, serta pengambilan ibrah darinya.

📚 (Al-Ahdal, Ta’limu Tadabburil Qur’anil Karim, hlm. 11.)

Asy-Syaikh Abu Bakar Al-Ajiri Beliau mengatakan:

وَ تَدَبُّرُ آيَاتِهِ : اِتِّبَاعُهُ وَ الْعَمَلُ بِعِلْمِهِ ، أَمَا وَاللهِ مَا هُوَ بِحِفْظِ حُرُوْفِهِ و َ إِضَاعَةُ حُدُوْدِهِ ، حَتَّى إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَقُوْلُ : لَقَدْ قَرَأْتُ الْقُرْآنَ كُلَّهُ فَمَا أَسْقَطْتُ مِنْهُ حَرْفًا ، وَ قَدْ وَاللهِ أَسْقَطَ كُلَّهُ ، مَا يُرَى لَهُ الْقُرْآنَ فِى خَلْقٍ وَ لاَ عَمَلٍ

Tadabbur ayat-ayat Al-Qur’an ialah mengikuti dan beramal dengan ilmu Al-Qur’an. Ketahuilah! Demi Allah, tadabbur bukanlah hanya menghafal huruf-huruf Al-Qur’an, akan tetapi menyia-nyiakan batas-batasnya, sehingga salah seorang dari mereka mengatakan: Sungguh aku telah membaca Al-Qur’an seluruhnya, dan aku tidak melewati satu huruf pun. Padahal dia telah melewatkan seluruh Al-Qur’an. Tidak terlihat padanya Al-Qur’an, baik dalam tabiat maupun amalan.

📚 (Al-Ahdal, Ta’limu Tadabburil Qur’anil Karim, hlm. 12.)

Allah Ta'ala berfirman mengenai Qs. Muhammad ayat 24:

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ ٱلۡقُرۡءَانَ أَمۡ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقۡفَالُهَآ

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?”

Allah menegaskan di dalam ayat ini, apakah mereka tidak memperhatikan, yaitu membaca, memikirkan, menghayati, dan mendalami pesan-pesan yang terdapat di dalam Al-Quran, hingga mereka beriman kepada Allah. Ataukah hati mereka semua sudah terkunci mati, sehingga tidak dapat berpikir lagi, menghayati, memahami dan mendalami apa yang terdapat di dalam Al-Quran.

Jadi, seseorang yang tidak melakukan tadabbur Al-Quran adalah orang-orang yang hatinya telah terkunci sehingga tidak dapat melihat, tidak dapat memahami, dan tidak dapat menghayati lagi apa yang dipesankan oleh Al-Quran. Hati mereka adalah hati yang mati.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:* "Memahami Al-Qur’an dan merenungkannya akan membuahkan iman. Adapun jika Al-Qur’an cuma sekadar dibaca tanpa ada pemahaman dan perenungan (tadabbur), itu bisa pula dilakukan oleh orang fajir (ahli maksiat) dan munafik, di samping dilakukan oleh pelaku kebaikan dan orang beriman.”

📚 (Zaad Al-Ma’ad, 1:327)

Ibnul Qayyim Al Jauziyah rahimahullah melanjutkan : “Apabila engkau ingin memetik manfaat dari Al-Qur’an, maka fokuskan hatimu saat membaca dan mendengarkannya. Pasang baik-baik telingamu dan posisikanlah diri seperti posisi orang yang diajak bicara langsung oleh Dzat yang memfirmankannya. Al-Qur’an ini makin sempurna pengaruhnya bergantung pada faktor pemberi pengaruh yang efektif, tempat yang kondusif, terpenuhinya syarat, terwujudnya pengaruh, dan ketiadaan faktor yang menghalanginya. Semua ini telah terkandung dalam firman Allah Ta'ala:

إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ

_“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, dia menyaksikannya.”_ 

📚 (QS. Qaf: 37).

📚 ( Al Fawaid)

Seorang ahli Ilmu Al-Quran Fawwaz Ahmad Zamraly dalam bukunya _Kayfa Tadabbur Al-Quran_ mengatakan bahwa tadabbur Al-Quran adalah kegiatan membaca Al-Quran yang dirangkaikan dengan pemahaman yang mendalam dan komprehensif terhadap apa yang dibaca dari ayat-ayat Al-Quran. Pembacaan ini disertai dengan hadirnya hati untuk menyelaminya dan menghayatinya, tunduk dan patuhnya seluruh anggota badan untuk mengamalkan segala sesuatu yang dituntut oleh Al-Quran untuk diamalkan.

Jadi, dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ada tiga unsur penting dalam tadabbur Al-Quran: 

(1) membaca Al-Quran dengan lidah.

(2) memahami dengan akal pikiran apa yang dibaca.

(3) menghayati dengan hati apa yang dibaca.

(4) mengamalkan dengan seluruh anggota badan apa yang dituntut oleh Al-Quran.

Fawwaz selanjutnya mengatakan bahwa, _“Seorang mukmin yang berakal waras dan sehat, apabila dia membaca Al-Quran dia harus memahami, mendalami dan menghayati Al-Quran sehingga Al-Quran bagaikan cermin yang dengannya dia dapat melihat di dalam Al-Quran apa yang baik yang harus dilakukan, dan dapat melihat yang buruk yang harus ditinggalkan. Apa yang diminta ditinggalkan oleh Al-Quran, harus dia tinggalkan. Apa yang diminta ditakuti dari siksaannya, dia harus takuti. Apa yang dicintai dan disukai oleh Allah, harus dia penuhi dan mengharapkannya.

Mari kita selalu mentadabburi Al Qur'an dalam menjalani sisa umur dalam kehidupan ini atau jika tidak hati kita akan terkunci mati. Sehingga tidak bisa memahami kebenaran.

والله اعلم بالصواب
___________________
📖 AT TAUBAH: 33 📖
_"Dialah (Alloh سبحانه وتعالى ) yang telah mengutus Rasul-Nya (Rasulullah صلى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) dengan petunjuk (Al-Qur'an) dan agama yang benar (Al Islam) untuk diunggulkan atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai."_
Wa: 0895807007096
join bersama: 👇
Chanel Telegram Al Taubah: 
https://t.me/abuusamahnurirhab
Donasi Infaq :
MAJELIS ILMU AT TAUBAH
~ No Rek.
7114614755
Bank Syari'ah Indonesia.(bsi)
a.n. agung nur alam
CP: Abu Muhammad al faruq
      (0895807007096)
Raihlah amal sholih dengan menyebarkan informasi ini.
بارك الله فيكم

Posting Komentar

0 Komentar