Ticker

12/recent/ticker-posts

SELF REMINDER



Sudah zamannya banyak anak-anak sekarang lebih mengenal artis-artis, personil boyband atau bintang sepak bola.

Mereka pun hafal lagu pop, bahkan meniru tarian-tarian gila yang dianggap gaul. 

Sementara para orang tua membiarkannya tanpa menyadari bahwa hal tersebut bisa merusak akhlak, moral, bahkan agama anak kita. 

Ingat, kelak para orang tua akan diminta pertanggung jawabannya di hadapan Allah SWT.

Betapa pentingnya mengajarkan mereka untuk mencintai orang-orang Sholeh, Bukankah Nabi telah memberikan peringatan dalam sabdanya,

عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ* *عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ* كَحَامِلِ *الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ* *وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً* وَنَافِخُ *الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً

Dari Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wasallam  beliau bersabda: Perumpamaan teman yang baik dengan teman yang buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi, ada kalanya penjual minyak wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu mendapatkan aroma wanginya. Sedangkan pandai besi ada kalanya (percikan apinya) akan membakar bajumu atau kamu akan mendapatkan aroma tidak sedap darinya. (HR.Al-Bukhari: 5108, Muslim: 2628), Ahmad:19163)

Dari perumpamaan ini, tentu saja berteman dengan penjual minyak wangi lebih menguntungkan. Meskipun tidak membeli minyak wangi, kita akan terkena harum wanginya. 

Dan sebaliknya, jika berteman dengan pandai besi, kita akan terkena buruknya, minimal kita akan terkena percikan api atau bau yang tidak enak darinya. 

Nabi Muhammad SAW sering menganjurkan para sahabatnya untuk senantiasa bergaul dengan orang shalih. Karena bagaimanapun juga perilaku buruk itu bisa menular, sebagaimana perilaku baik.

Alkisah, suatu ketika ada seorang shalihin bermimpi melihat salah seorang saudaranya yang meninggal dunia dalam keadaan su’ul khotimah. Lantas ia bertanya kepadanya,

“Bagaimana keadaanmu?”

Ia pun menjawab, “Aku menemui Tuhanku dalam keadaan marah kepadaku.” 

Pada hari yang lain orang sholeh itu bermimpi lagi tentang saudaranya. “Bagaimana keadaanmu sekarang?”

Saudaranya menjawab,

“Ada orang shalih yang dikubur di sebelah kuburanku. Kemudian Allah SWT memberi syafaat kepada 40 orang ahli kubur dan aku termasuk salah seorang di antara mereka.”

_Dari kisah di atas, kita bisa belajar bagaimana orang Sholeh membawa kemanfaatan bagi mereka di dunia, bahkan ketika di alam kubur.

✍𝐒𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐬𝐡𝐚𝐫𝐞 𝐢𝐥𝐦𝐮 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐨𝐤 𝐚𝐥𝐢𝐦,𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐫𝐢𝐝𝐡𝐚 𝐀𝐋𝐋𝐀𝐇 𝐒𝐔𝐁𝐇𝐀𝐍𝐀𝐇𝐔 𝐖𝐀𝐓𝐀"𝐀𝐋𝐀.𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐛𝐞𝐫𝐝𝐚𝐤𝐰𝐚𝐡,𝐓𝐞𝐧𝐭𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐧𝐢𝐚𝐭 𝐲𝐠 𝐢𝐤𝐡𝐥𝐚𝐬, 𝐣𝐚𝐠𝐚 𝐬𝐡𝐨𝐥𝐚𝐭 𝐲𝐠 𝐥𝐢𝐦𝐚 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮, 𝐝𝐳𝐢𝐤𝐢𝐫 & 𝐬𝐡𝐨𝐥𝐚𝐰𝐚𝐭 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐧𝐚𝐩𝐚𝐬.

Al-Furqon

Posting Komentar

0 Komentar