Bandung, satunusaindonesia.com
Banyak orang yang tidak tahu tentang situ Cihejo yang berada di Desa Girimulya Kecamatan Pacet Kab. Bandung.
Kawasan situ Cihejo masuk Kawasan Hutan Di Perlakukan khusus (KHDPK) sebuah program untuk menata kembali kawasan hutan KHDPK ada dibawah tempat wisata Artapela puncak Salibra, sebenarnya Artapela itu berada di Desa Girimulya Kec. Pacet tapi orang-orang suka menyebut Artapela itu di Pangalengan.
Memang sekarang tidak ada akses jalan dari Cihejo Girimulya, tapi tahun ini bersamaan dengan penataan situ Cihejo dan dibangunnya jalan sepanjang 3,8 Km selain akses ke situ Cihejo terbuka maka terbuka pula akses ke Artapela.
Sekarang Artapela sering dijuluki Negri diatas awan karena awan itu sebenarnya diatas situ Cihejo dan kalau dari pandangan kawasan Artapela awan itu dibawah maka Artapela seolah berada diatas awan.
Situ Cihejo dengan Artapela hanya terhalang batu Kereta api yaitu batu besar dan panjang seperti kereta api, batu itu jadi tebing pemisah.
Posisi situ Cihejo dan bakal kawasan pertanian dalam hutan (Agroforestri)
menurut Kepala Desa Girimulya ( Ayi Rohiman) pada waktu berbincang dirumahnya dengan wartawan sni 03-03-2024 "bahwa dengan KHDPK maka disamping hutan kembali tertata maka situ Cihejo juga akan tertata jadi lokasi wisata seperti Artapela yang lokasinya berdampingan tinggal dibuka akses jalan aja."
..."Rencananya situ Cihejo akan dibuat jalan sehingga kendaraan roda empat bisa masuk ke situ Cihejo." tambah Kades Ayi.
Luas situ Cihejo sekitar 7 hektar dengan keadaan air yang jernih dan besar, jika lihat kawasan sekitar sangat asri yang akan membuat betah pengunjung.
Ust. Ujang Sutisna Pendamping program KHDPK dari Yayasan Al-Mustaqbal Indonesia Makmur menyebutkan bahwa KHDPK di Desa Girimulya itu sekitar 700 hektar dan untuk dijadikan model pertanian dalam hutan sekitar 20% yakni 140 hektar yang akan dikelola oleh masyarakat Desa Girimulya 70 hektar (10%) dan oleh Pendamping dari Yayasan Al-Mustaqbal Indonesia Makmur yang terdiri dari para aktivis dakwah dari Pagar Aqidah dll 70 hektar (10%). Rencana akan ditanami tanaman tegakan yang menghasilkan buah-buahan dan akan jadi khas tempat wisata situ Cihejo, seperti alpukat khas ukuran 2kg satunya, kasemek khas, dll dan sebagian tanaman kebun musiman seperti jagung, lengkuas, dll rumusnya tidak hutan semuanya jangan kebun semuanya, kalau kata Kades Girimulya, leuweung hejo rakyat ngejo (hutan hijau rakyat makan) dan secara bertahap mengembalikan fungsi hutan yang bisa mensejahterakan masyarakat dengan tanaman produktifnya.
Menurut KH. Suryana Nurfatwa dari komunitas aktivis dakwah dibawah yayasan Al-Mustaqbal Indonesia Makmur
Situ Cihejo akan menjelma jadi tempat wisata yang digandrungi dengan khas oleh-oleh-nya dan dikelilingi hutan yang diperlakukan khusus dan akan dibuka juga wisata ngaji sambil wisata sambil kajian ke Islaman.# red/sni.
0 Komentar
selalu santun dan layak dibaca